PADA tahap pra-penulisan, ChatGPT betul-betul sangat membantu. Ia memudahkan kita mendapatkan ide cerita, yang selanjutnya bisa kita kembangkan menjadi cerita.
Misalkan saya ingin menulis cerita pendek Thriller Politik, tema yang sangat jarang disentuh oleh penulis kita, saya bisa mendapatkannya hanya dalam beberapa menit.
Sebagai contoh, saya memasukkan prompt ini:
"Buatlah sebuah premis untuk cerita pendek thriller politik yang mencakup karakter utama lelaki bernama Subagyo, seorang walikota yang merasa bersalah telah mengkhianati pemilihnya dengan mengutamakan kepentingan keluarga, konflik internal dan eksternal, latar, taruhan emosional, serta batasan waktu yang mendesak."
ChatGPT
Judul:
"Dalam Bayangan Pengkhianatan"
Premis:
Subagyo,
seorang lelaki yang terhormat dan sukses, telah menjadi walikota selama
bertahun-tahun. Namun, di balik kesuksesannya, ia menyimpan rasa bersalah yang
tak terbendung. Dalam perjalanannya sebagai walikota, Subagyo secara tidak
sengaja mengkhianati pemilihnya dan mengutamakan kepentingan keluarganya
sendiri.
Konflik internal Subagyo semakin memuncak ketika dia menyadari bahwa tindakan-tindakan egoisnya berdampak besar pada masyarakat dan mengecewakan orang-orang yang mempercayainya. Rasa bersalah ini membuatnya merenungkan arti sebenarnya dari tanggung jawab publik dan bagaimana kekuasaannya seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Sementara Subagyo berjuang dengan konflik internalnya, konflik eksternal yang tak terduga muncul. Sebuah skandal politik yang melibatkan pejabat tinggi pemerintahan mengancam kestabilan kota. Subagyo mengetahui bahwa skandal ini berkaitan erat dengan keluarganya sendiri, yang secara tidak langsung memperburuk rasa bersalahnya.
Dalam upaya untuk memperbaiki kesalahannya dan mengatasi konflik eksternal, Subagyo menyadari bahwa batasan waktu yang mendesak mencekiknya. Dia hanya memiliki waktu terbatas untuk menemukan bukti yang menghubungkan skandal dengan keluarganya dan mengambil tindakan yang tepat untuk menghentikan krisis politik yang semakin parah. Taruhan emosionalnya semakin tinggi dengan setiap langkah yang diambilnya, karena bahkan jika berhasil, keputusan-keputusannya bisa menghancurkan hubungan pribadi dan reputasinya.
Dalam kisah pendek thriller politik ini, Subagyo harus melawan batasan waktu yang mendesak sambil menyelesaikan konflik internal dan eksternalnya. Apakah dia dapat memperbaiki kesalahannya, mengungkap kebenaran, dan memperoleh kembali kepercayaan rakyat? Atau apakah rasa bersalahnya dan taruhan emosionalnya akan menghancurkan dirinya sendiri dan kota yang dipimpinnya?
*
ChatGPT
Judul: "Dalam Bayangan Pengkhianatan"
Kerangka Cerpen:
I. Pengenalan:
·
Subagyo, seorang walikota yang sukses dan
dihormati, telah lama memimpin kota dengan integritas dan kejujuran.
·
Namun, rasa bersalah menghantuinya karena telah
mengkhianati pemilihnya dengan mengutamakan kepentingan keluarganya sendiri.
·
Subagyo merenungkan konflik internalnya dan
berusaha mencari cara untuk memperbaiki kesalahannya.
II. Konflik Eksternal:
·
Subagyo mengetahui tentang sebuah skandal
politik yang melibatkan pejabat tinggi pemerintahan.
·
Skandal ini secara tidak langsung terkait dengan
keluarganya, yang membuat rasa bersalahnya semakin memburuk.
·
Subagyo menyadari bahwa skandal tersebut dapat
mengancam stabilitas kota dan reputasinya sebagai walikota.
III. Perjalanan Karakter:
·
Subagyo memutuskan untuk mengungkap kebenaran di
balik skandal politik tersebut.
·
Dia mulai menyelidiki dan mencari bukti yang
dapat menghubungkan skandal dengan keluarganya.
·
Perjalanan ini memaksa Subagyo untuk berhadapan
dengan dilema moral dan membuat keputusan yang sulit.
IV. Keputusan yang Fatal:
·
Subagyo menemukan bukti yang menunjukkan
keterlibatan keluarganya dalam skandal tersebut.
·
Dia berada di persimpangan jalan antara melindungi
keluarganya atau mengungkap kebenaran kepada publik.
·
Dalam keputusasaan dan takut kehilangan
segalanya, Subagyo membuat keputusan yang fatal dengan memilih untuk melindungi
keluarganya.
V. Puncak Konflik:
·
Keputusan Subagyo yang fatal membawa konsekuensi
yang tak terduga dan memperburuk krisis politik di kota.
·
Dia menyadari bahwa keputusannya telah
menghancurkan reputasinya dan kepercayaan publik padanya.
·
Subagyo merasa terjebak dalam jaring labirin
kebohongan yang semakin rumit.
VI. Titik Balik:
·
Subagyo mencapai titik terendah dan menyadari
bahwa dia harus menghadapi konsekuensi dari keputusannya.
·
Dia menyadari bahwa ia telah kehilangan
segalanya yang membuatnya seorang walikota yang dihormati dan harapan orang
banyak.
·
Dalam kesedihan dan penyesalan, Subagyo
menyadari bahwa tidak ada jalan kembali dan bahwa dia harus menerima akibat
dari pengkhianatan yang dilakukannya.
VII. Klimaks dan Akhir yang Tragis:
·
Subagyo secara sukarela mengundurkan diri
sebagai walikota, mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada rakyat.
·
Namun, kepercayaan publik tidak dapat
dipulihkan, dan Subagyo terpaksa menghadapi hinaan dan penghinaan yang mendalam
dari masyarakat yang dulu mempercayainya.
·
Cerita berakhir dengan Subagyo yang terpuruk dan
hidup dalam bayangan pengkhianatan yang merusak reputasinya dan harapan orang
banyak, menghadapi masa depan yang suram dan tragis.
VIII. Epilog:
·
Epilog menyoroti bagaimana keputusan fatal Subagyo
telah merusak kehidupannya dan membawa akhir yang tragis bagi seorang
protagonis yang semula menjadi harapan orang banyak.
·
Melalui kisah ini, pembaca diingatkan akan
konsekuensi berat dari pengkhianatan dan pentingnya menjaga integritas dan
kejujuran dalam kepemimpinan politik.
*